TRIBUNNEWS.COM.KATHMANDU - Ribuan korban gempa Nepal menghabiskan malam kedua di tempat terbuka hingga Senin dini hari , mereka para korban sudah tidak bisa kembali ke rumah , karena rumah mereka sudah rata dengan tanah akibat gempa bumi hari Sabtu (25/4/2015)
Di ibukota, Kathmandu, dan bagian kota lainnya , beberapa pengungsi terlihat lelah berbaring di atas kasur di jalan-jalan dan tenda yang mereka dirikan untuk berlindung dari hujan. Yang sakit dan terluka juga berbaring di tempat terbuka, mereka tidak mendapatkan tempat tidur di rumah sakit yang kewalahan menerima korban.
Di luar Kathmandu Medical College, ahli bedah mendirikan sebuah ruang untuk melakukan operasi di dalam tenda.
Pengungsi juga terlihat antri untuk mengambil air dari sebuah truk yang mengangkut air bersih , sementara beberapa toko masih buka namun di rak toko mereka sudah tidak terdapat barang yang dijual. Terlihat pengungsi korban gempa berdesakan di salah satu apotek untuk mendapatkan obat.
Tinggi di Himalaya, ratusan pendaki asing dan Nepal tetap terperangkap setelah longsoran besar menewaskan 17 orang dalam bencana tunggal terburuk yang melanda Gunung Everest.
Hampir sekitar 2.500 orang tewas dalam gempa berkekuatan 7,9 SR, menjadikannya bencana terpuruk sejak peristiwa serupa yang terjadi pada tahun 1934 ketika itu sekitar 8.500 orang meninggal dunia . Ribuan lainnya terluka.
Korban tewas kemungkinan akan terus bertambah setelah tim pekerja penyelamat berjuang untuk mencapai daerah-daerah terpencil .(Reuters/TS)