TRIBUNNEWS.COM, AUSTRALIA - Perdana Menteri Tony Abbott menilai pernyataan Dubes Nadjib Riphat Kesoema terkait eksekusi duo Bali Nine, menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia yang decent bisa memahami kemarahan Australia dalam kasus ini.
Sebelumnya Dubes Nadjib mengeluarkan pernyataan resmi yang menyebutkan bahwa Indonesia bisa memahami pandangan yang dilontarkan pemerintah dan masyarakat Australia terkait pelaksanaan penegakan hukum dalam kasus terpidana mati Bali Nine.
Dalam pernyataannya, Tony Abbott menggunakan kata 'decent' untuk menyebut warga Indonesia. Dalam terjemahannya 'decent' berarti baik, sopan, atau terhormat.
Dalam pernyataan itu Dubes Nadjib juga menyampaikan simpati masyarakat dan pemerintah Indonesia kepada keluarga dan kerabat kedua terpidana yang telah diekeskusi tersebut.
Menanggapi pernyataan ini, PM Abbott hari Jumat (1/5/2015) mengatakan meskipun marah terhadap pelaksanaan eksekusi namun ia percaya hubungan Australia dan Indonesia bisa dipulihkan kembali.
"Ini adalah isyarat bahwa orang-orang yang decent di Indonesia bisa menghargai kemarahan masyarakat Australia atas kematian yang tak perlu ini," paparnya.
"Selain itu, pernyataan ini mengisyaratkan bahwa hubungan yang baik dan kuat dengan Indonesia bisa dipulihkan kembali," tambah PM Abbott.
Sebelumnya Menteri Pendidikan Australia Christopher Pyne juga menyambut baik pernyataan Dubes Nadjib sebagai "langkah penting".
"Dubes Indonesia mengemukakan perlunya memastikan bahwa hubungan bilateral kita tetao kuat," katanya.
"Ini sangat penting. Tentu saja semua orang shock karena eksekusi kedua orang ini, namun ada isu yang lebih besar yaitu hubungan bilateral yang kuat," kata Menteri Pyne.
Lobi Prabowo Subianto
Sementara itu PM Abbott tidak bersedia menjawab saat ditanya mengenai kabar bahwa Prabawo Subianto menawarkan untuk membantu usaha membatalkan pelaksaan eksekusi duo Bali Nine.
Media lokal di Australia memberitakan bahwa ada usaha-usaha dari pihak pejabat Australia untuk melobi Jenderal Prabawo guna membantu membatalkan eksekusi kedua terpidana.
PM Abbott hanya mengatakan bahwa Australia telah berusaha melakukan pendekatan baik melalui saluran resmi maupun tidak resmi demi mencegah eksekusi kedua warganya itu.
Namun, kata PM Abbott, kesemua usaha tersebut tidak didengarkan sama sekali.