News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ini Buku yang Dianggap Paling Berbahaya di Dunia

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masa berlaku hak cipta buku Mein Kampf karya Adolf Hitler di Jerman berakhir pada penghujung tahun 2015 ini.

Memang ada pertanyaan juga apakah ada orang yang mau menerbitkannya – karena menurut The New Yorker, “Buku ini penuh dengan anak kalimat yang bombastis dan sulit dimengerti, detail-detail sejarah serta utas ideology yang berbelit-belit, yang biasanya cenderung dihindari oleh neo-Nazi dan para ahli sejarah serius.”

Namun buku ini menjadi populer di India di antara para politisi yang memiliki kecenderungan aliran nasionalis Hindu.

“Buku ini dipandang sebagai buku penting untuk pengembangan diri,” kata Atrayee Sen, pengajar mata kuliah agama kontemporer dan konflik di Universitas Manchester, kepada Radio 4.

“Jika Anda menanggalkan unsur anti-Semitisme dari buku itu, yang tersisa adalah tentang seorang pria kecil yang berada di penjara dan bermimpi menguasai dunia dan berjuang untuk melakukannya.”

Hilangnya konteks merupakan salah satu yang ditakutkan oleh mereka yang menentang penerbitan kembali buku ini.

Dalam Publish or Burn Ludwig Unger, juru bicara untuk Kementerian Pendidikan dan Budaya Bavaria, mengatakan, ”Hasil dari buku ini adalah jutaan orang dibunuh, jutaan diperlakukan dengan tidak baik, dan semua area diserbu perang. Sangatlah penting mengingat hal ini dan Anda dapat melakukannya sambil membaca alinea tertentu dengan komentar sejarah kritis yang tepat.”

Ketika masa hak cipta berakhir nanti, Institut Sejarah Kontemporer di Munich merencanakan untuk menerbitkan edisi baru Mein Kampf yang mengombinasikan naskah asli dan komentar yang menunjukkan tentang hal-hal yang dihilangkan dan distorsi dari kenyataan.

Sejumlah korban Nazi menentang pendekaran ini, dan pemerintah Bavaria sudah menarik kembali dukungannya terhadap Institut itu setelah adanya kritikan dari para penyintas Holocaust.
Ideologi Hitler setara dengan penghasutan

Yang jelas menekan agar buku ini tidak diterbitkan bukan merupakan taktik yang terbaik – kolom editorial opini di the New York Times berargumen bahwa, “Vaksinasi terhadap generasi yang lebih muda dari bahaya terkena kuman-kuman Nazi lebih baik dilakukan dengan konfrontasi terbuka terhadap pernyataan Hitler daripada menyimpan saluran iblisnya di balik ketidaksahan.”

Murphy mengakui bahwa pelarangan global atas buku ini tidaklah mungkin. “Pemerintah Bavaria harus bersikap, bukannya mengontrolnya. Mereka harus menunjukkan posisi mereka, sekalipun di dunia modern ini hal ini tidak akan bisa mencegah orang mengaksesnya.”

Pembawa acara Publish or Burn Chris Bowlby berpendapat bahwa tindakan-tindakan simbolis masih sangat penting.

Setelah hak cipta berakhir masa berlakunya, pemerintah merencanakan menuntut menggunakan undang-undang tentang hasutan untuk menimbulkan kebencian rasial. “Dari sudut pandang kami, ideologi Hitler setara dengan penghasutan,” kata Ludwig Unger. “Ini buku yang berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini