TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) meminta negara-negara ASEAN peduli untuk turut menangani ribuan etnis Rohingya dan Bangladesh yang berada di Aceh.
"Kami mengimbau dan mendorong negara-negara ASEAN peduli terhadap penanganan dan penyelesaian ribuan pengungsi Rohingya dan Bangladesh yang ditampung di Aceh dan Sumatera Utara," kata Ketua Bidang Kependudukan dan Keluarga Berencana DPP KNPI, Nevi Ervina Rahmawati melalui keterangan tertulisnya, Jumat (29/5/2015).
Nevi menuturkan, eksodus kependudukan secara besar-besaran dari satu negara ke negara lain jika tidak ditangani bersama oleh negara-negara ASEAN dapat menimbulkan instabilitas di kawasan ASEAN.
Dirinya menyayangkan tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi lebih banyak diam atas para pengungsi. KNPI menyesalkan di Myanmar ada tokoh politik seperti Aung San Suu Kyii yang tidak tergerak untuk memperhatikan kaum ethnis Rohingya tersebut.
"Ethnis Rohingya berjumlah lebih dari satu juta jiwa, kenapa Aung San Suu kyi diam saja ketika kaum minoritas rakyatnya menderita penganiyaan dan perampasan," sesalnya.
Masih kata Nevi, langkah pemerintah RI menampung pengungsi Rohingnya di Indonesia dan mengembalikan pengungsi suaka Bangladesh sudah tepat dari aspek kemanusiaan.
"Kita juga patut berterima kasih kepada warga Aceh secara khusus dan masyarakat Indonesia yang telah lebih awal peduli dan ikut ambil bagian dalam menampung pengungsi dan mengajak semua komponen untuk ikut membantu dan peduli," ujarnya.