TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Google, Rabu (4/6/2015) kemarin, meminta maaf kepada Perdana Menteri India, Narendra Modi, setelah citranya muncul di hasil pencarian gambar untuk daftar 10 penjahat teratas di India.
Fotonya terpampang bersama dengan sejumlah pelaku kriminal terkenal di India, termasuk dalang pengeboman di kota Mumbai di tahun 1993, Dawood Ibrahim, gangster Amerika Al Capone, pendiri Microsoft Bill Gates, dan Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal.
Setelah banyak menerima keprihatinan dari pemimpin politik dan komentator, Google mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas "kesalahpahaman atau kebingungan" yang terjadi.
Raksasa pencarian kata tersebut mengatakan; "Hasil dari pencarian ini membuat masalah untuk kami, dan hal itu tidak mencerminkan pendapat dari Google. Kadang-kadang, bagaimana suatu citra dielaborasi atau dijelaskan di dunia maya dapat menghasilkan hasil yang mengejutkan untuk pertanyaan tertentu. "
Dalam kasus Modi, Google mengatakan bahwa dari data yang dimilikinya hasil dari permintaan pencarian tersebut keluar akibat artikel terbitan Inggris yang menerbitkan citra Modi dengan metadata yang salah. [Sumber: Asiaone.com].