News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dari 40.000 Korban Gelombang Panas, Lebih dari 1.000 Orang Tewas

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menerima air minum dari sukarelawan di meja yang digelar di luar Jinnah Postgraduate Medical Center (JPMC) di tengah panas terik di Karachi, Pakistan (23/6/2015)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, KARACHI - Meski gelombang panas di Karachi, Sindh, Pakistan dikatakan sudah mulai mereda, jumlah korban tewas tetap terus bertambah.

Pemerintah Pakistan laporkan pada Rabu (24/6/2015) korban meninggal sudah mencapai 1.011 jiwa.

"Lebih dari 1.000 orang, dari 40.000 korban gelombang panas, meninggal dunia sejak Sabtu (20/6/2015) sore. Di Karachi sendiri korban tewasnya 950 orang dari jumlah tersebut," kata seorang pejabat senior.

Dikatakan mereda sebab menurut situs Dawn.com ada perubahan pola angin yang berdampak pada cuaca panas yang bahkan mencapai 45 derajat Celsius.

Rabu lalu dikatakan suhu maksimum menurun hingga 37 derajat Celsius.

"Hari ini masih lebih baik. Hanya ada 58 korban tewas, dibanding Selasa (23/6/2015) yang jumlah korban tewasnya mencapai 300 orang," ucap perwakilan dari Edhi Foundation, pihak yang menangani jenazah di Karachi.

Oleh TIME dilaporkan bahwa korban tewas kebanyakan warga miskin dan lansia.

Bencana ini tidak hanya menyedot korban jiwa, tetapi juga membanjiri pemerintah Pakistan sejumlah kritikan, lantaran dianggap payah dan lambat dalam mempersiapkan diri dan menangani dampak gelombang panas ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini