Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenazah 36 marinir Amerika Serikat (AS) ditemukan di sebuah pulau terpencil Pasifik lebih dari 70 tahun setelah mereka meninggal dalam Perang Dunia II.
Penemuan itu terjadi setelah penggalian gigih selama empat bulan oleh Perusahaan Amal Sejarah Penerbangan AS di Pulau Betio di Kiribati. Proyek ini diselenggarakan berkerjasama dengan Departemen Pertahanan AS.
Direktur Perusahaan, Mark Noah mengatakan seluruh marinir tersebut tewas dalam Pertempuran Tarawa pada 1943.
"(Mereka) Berharap jika mereka mati dalam menjalankan tugas membela negara, mereka akan dibawa pulang ... Itu janji yang dibuat 70 tahun lalu dan itu harus tetap dijaga," ujar Noah seperti dilansir Asiaone.com, Rabu (8/7/2015).
Meski identitas mereka belum teridentifikasi, Noah hampir meyakini mereka merupakan unit pimpinan Letnan Alexander Bonnyman, yang secara anumerta menerima penghargaan militer tertinggi Amerika, Medal of Honor.
Bonnyman memimpin serangkaian serangan ketika marinir AS menyerbu pulau tersebut, namun ia meninggal ketika berusaha merebut sebuah fasiltias penjara akibat terkena bom.
Putrinya menginginkan agar jenazahnya dikebumikan di samping pusara orangtuanya di Knoxville, Tennessee.
Secara keseluruhan, lebih dari 1.000 tentara Amerika meninggal di Tarawa dalam kontak senjata melawan garnisun pertahanan Jepang. Sementara korban tewas di sisi Jepang adalah 4800 tentara.
Noah mengatakan sisa-sisa jenazah mereka akan dipulangkan bulan ini dan akan diidentifikasi dengan mencocokan catatan gigi dan perbandingan DNA keluarga. (Asiaone.com)