Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Consumer Financial seperti leasing menjadi hal sangat menarik bagi Shinsei Bank karena sudah banyak perusahaan Jepang melakukan investasi di Indonesia dan perekonomian Indonesia baik, sedang dalam pembangunan berbagai hal. Sementara Mega Bank dari Jepang dan bank Jepang lainnya juga sudah banyak menjalankan operasi perbankan di Indonesia.
"Kami ingin sesuatu yang lain, yang lebih menarik dan consumer financial bagi kami tepat kalau investasi di Indonesia pasti sangat menarik seperti leasing, project finance dan sebagainya," ungkap Hideyuki Kudo, President dan CEO Shinsei Bank khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (10/7/2015) di kantornya daerah Nihonbashi Tokyo.
Oleh karena itu Shinsei Bank kini sedang berusaha mencari rekanan usaha di Indonesia di bidang Consumer Finance untuk bisa mempersiapkan diri memasuki pasar Indonesia dan ASEAN.
"Saat ini saya rasa tidak ada orang yang tidak tertarik dengan ASEAN khususnya Indonesia. Tinggal kita mencari celah mana yang bisa menguntungkan bagi kita. Selain itu kita juga tidak tahu, apa saja yang menjadi kendala bagi perusahaan asing di Indonesia. Jadi kita mesti banyak mempelajari terlebih dulu semua hal itu terutama hukum yang ada di Indonesia, termasuk juga strategi pertumbuhan yang perlu diketahui terlebih dulu," tambah Kudo yang mengaku belum pernah ke Indonesia sampai saat ini.
Melihat Indonesia yang sangat menarik di bidang ekonomi, Kudo yang belum pernah ke Indonesia jadi tertarik mengunjungi Indonesia.
"Iya kapan-kapan suatu waktu saya coba ke Indonesia untuk lihat sendiri perkembangan ekonomi di sana," ungkapnya.
Shinsei Bank yang sangat fleksibel fokus kepada perorangan di Jepang juga memiliki nasabah perusahaan meskipun tidak banyak. Dengan fokus dan spesialis kepada perorangan tersebut Shinsei Bank cukup terkenal di Jepang bagi orang yang ingin mengambil kredit perumahan, misalnya, karena tidak begitu sulit. Oleh karena itu nama Shinsei Bank saat ini cukup harum dan baik di kalangan masyarakat Jepang terutama yang ada di Kanto (Tokyo dan sekitarnya).
Pengamatan Tribunnews.com selama ini, pengambilan uang di berbagai ATM termasuk ATM yang ada di konbini Seven Eleven yang memiliki 17.799 cabang sampai ke pelosok kota kecil, tidak dikenakan biaya bank. Tidak seperti bank lain yang cukup besar dikenakan biaya bank apabila mengambil uang di tempat lain, tidak di ATM bank yang bersangkutan.
Salah satu produk bank ini yang jadi tumpuannya adalah program bank card loan Lake yang sangat terkenal di Jepang saat ini karena dapat memberikan bantuan pendanaan dengan mudah bagi setiap perorangan yang berusaha membeli rumah tinggalnya di Jepang.
Program Lage ini juga merupakan bisnis pembiayaan konsumen infrastruktur dan pengetahuan, termasuk bisnis pinjaman tanpa jaminan kartu pribadi yang memiliki hipotesis yang dapat dimanfaatkan juga di negara-negara ASEAN yang berpenghasilan menengah sedang.
Data per 30 Juni 2014 saat ini bank tersebut memiliki 39 cabang di Jepang, 41.769 mesin ATM di berbagai lokasi, dengan net income mencapai 41,3 miliar yen dan Return on Asset (ROA) mencapai 0,5 persen, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) sempat mencapai 12,24 persen tahun 2013 naik terus menerus setiap tahun sejak tahun 2010. 5064 dengan rata-rata gaji mencapai 482.000 yen per bulan per orang.
Pemegang saham Shinsei Bank antara lain Saturn IV Sub LP (JPMCB 38-111) sebesar 11,76 persen, Deposit Insurance Corporation of Japan sebesar 9,78 persen, The Resolution and Collection Corporation (7,27 persen), Japan Trustee Service Bank (3,45 persen), Chase Manhattan Bank (3,2 persen), JP Morgan Chase Bank (2,88 persen), Northern Trust Co (2,07 persen), serta masih ada beberapa investor perusahaan lain.