TRIBUNNEWS.COM - Gelombang panas di Mesir menewaskan paling tidak 61 orang dalam tiga hari terakhir, kata kementerian kesehatan.
Suhu di negara itu dilaporkan melonjak sampai 47 derajat Celcius.
Empat puluh orang meninggal karena kepanasan pada hari Minggu (9 Agustus) dan Senin, sementara 21 orang lainnya tewas pada hari Selasa, lapor media pemerintah.
Sekitar 581 orang harus dirawat di rumah sakit karena hawa panas yang menyebabkan kelelahan.
Sebagian besar korban adalah manula, tetapi laporan media setempat menyebutkan terdapat juga korban tahanan dan pasien rumah sakit jiwa.
Lembaga pemasyarakatan Mesir dikenal penuh sesak, sementara sebuah koran setempat melaporkan kematian di rumah sakit jiwa disebabkan "keteledoran".
Kementerian listrik juga menyalahkan cuaca sebagai penyebab peningkatan warga yang mengalami mati listrik selama beberapa jam pada hari Selasa di sejumlah daerah Kairo, sehingga menyebabkan sistem kereta bawah tanah ibu kota negara itu berhenti beroperasi.
Wilayah Timur Tengah mengalami gelombang panas sejak akhir bulan Juli.
Berita Populer
-
-
Cara Baru Ukraina Samai Rusia, Pakai Robot Walau Kalah Jumlah dari Pasukan Putin
-
Ditekan Uni Eropa, Qatar Gertak Balik: Ancam Setop Pasokan Gas Jika Paksakan UU Baru
-
Dibombardir Israel, Jabalia Kini Jadi ‘Kota Hantu’, Rumah Hancur Hingga Bermil-mil Jauhnya
-
5 Insinyur Indonesia Diajukan ke Polisi Korsel, Diduga Bocorkan Rahasia Teknologi Jet Tempur KF-21
-
Tragedi Magdeburg: Arab Saudi Sudah Beri Peringatan, Jerman Malah Mengabaikan
Berita Terkini
-
Israel Tangkap 6 Warga Palestina di Tepi Barat, RS Gaza Utara Gelap Gulita Dihajar Drone IDF
-
Tanggapi Serangan AS ke Sanaa, Houthi Sebut Serangan Teroris Tak Cegah Solidaritas untuk Gaza
-
Pemerintah Sementara Suriah Tunjuk Sekutu HTS Jadi Menteri, Perkuat Pengaruh Kelompok Oposisi
-
Tak Mau Belajar dari Kesalahan, Depot Minyak Rusia Dibakar Kedua Kalinya oleh Ukraina
-
Tanpa Gencatan Senjata saat Natal, Zelensky Tuduh Hungaria Sok-sokan, Harapan Paus Fransiskus Pupus