TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tidak menerbitkan travel warning atau larangan perjalanan pascapeledakan bom yang terjadi di dekat Kuil Erawan, Bangkok, Thailand, Senin lalu.
Padahal banyak korban tewas dan luka-luka dalam ledakan itu. Dua di antara korban merupakan WNI.
Menurut Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, pemerintah memang tidak mengeluarkan Travel Warning, namun KBRI di Bangkok, telah menerbitkan travel advice atau peringatan untuk WNI berhati-hati ketika bepergian menuju Bangkok saat ini.
"Pemerintah tidak mengeluarkan travel warning, tetapi KBRI di Bangkok memberikan travel advice," kata Iqbal di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (20/8/2015).
Iqbal mengatakan baru dua WNI yang teridentifikasi menjadi korban ledakan tersebut. Satu tewas, satu lagi mengalami luka-luka.
Informasi diterima Tribunnews, kedua orang tersebut merupakan pasangan suami isteri, yang tengah berwisata ke Bangkok beberapa waktu lalu. Korban tewas bernama Lioe Lie Tjing, sementara suaminya bernama Hermawam Indradjaja saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Hua Chiew, Bangkok.
Kemenlu sendiri menurut Iqbal, melalui KBRI di Bangkok masih terus melakukan pencarian kemungkinan adanya WNI lainnya.
Iqbal juga mengimbau masyarakat Indonesia bila merasa keluarganya berada di Bangkok saat peristiwa terjadi, atau belum bisa berkomunikasi dengan keluarganya itu, segera menghubungi pihaknya.