Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, SURIAH - Seorang wanita AS bernama Kayla Mueller dikatakan sempat dipaksa menikah dengan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi, sebelum akhirnya ia tewas karena mengalami siksaan.
Wanita yang bertugas sebagai tenaga bantuan misi kemanusiaan di Suriah itu menjadi tawanan militan ISIS.
Dia juga sekaligus dijadikan budak seks dan sasaran penganiayaan.
Informasi tersebut dibocorkan oleh dua wanita Yazidi bernama Muna dan Zeinat yang juga dijadikan budak seks oleh militan ISIS.
"Kayla memberitahu kami bahwa al-Baghdadi mengatakan padanya: 'Saya akan menikahimu secara paksa dan kamu akan menjadi istri saya. Jika kamu menolak, saya akan bunuh kamu'," kata Zeinat kepada wartawan CNN.
Zeinat juga mengatakan pemimpin ISIS itu kemudian memperlakukan Kayla layaknya istrinya.
Mulai dari memberikan jam tangan mahal seperti milik istri lainnya, hingga memaksanya untuk memakai kerudung bercadar.
Sedangkan menurut Muna, tak lama Kayla diperistri al-Baghdadi, pria itu lalu menjebloskan Kayla ke penjara.
Pasalnya, dia mengaku takut istri-istrinya yang lain iri.
"Istri-istri al-Baghdadi memang lebih kejam dari pada al-Baghdadi," ungkap Muna, dilansir Mirror Online.
Kayla Mueller menjadi tahanan ISIS sejak Agustus 2013 saat sedang mengunjungi Suriah untuk ikut membantu orang-orang dan anak-anak yang terkena dampak perang di sana.
Wanita itu awalnya dikatakan tewas bersama wakil deputi ISIS, Abu Sayaff, akibat serangan udara yang terjadi di Raqqa, Suriah.
Namun, BBC mendapat informasi dari korban budak seks lain yang berhasil kabur, yang berkata bahwa Kayla dibunuh oleh militan ISIS.
Mirror Online/CNN