TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Kementerian Luar Negeri Tiongkok membenarkan informasi soal adanya warga Tiongkok yang menjadi sandera ISIS dan 'dijual' melalui majalah daring keluaran ISIS, Dabiq.
Mengonfirmasi pada Jumat (11/9/2015), perwakilan Kemenlu Tiongkok Hong Lei mengatakan bahwa laporan soal warga Tiongkok yang dijadikan sandera oleh ISIS sesuai dengan ciri-ciri warga Tiongkok yang selama ini tak diketahui kabarnya setelah melakukan perjalanan ke luar negeri.
Menurut pernyataan Hong pada Kamis (10/9/2015) lalu, pemerintah Tiongkok langsung melakukan verifikasi informasi setelah mendapat kabar bahwa warga negaranya 'dijual' oleh ISIS.
Pada terbitan edisi terbaru majalah Dabiq, Rabu (9/9/2015), terselip dua halaman yang menampilkan foto dua sosok berpakaian kuning, yang dikatakan sebagai dua tahanan ISIS "untuk dijual", sesuai tulisannya.
Keduanya diidentifikasi sebagai seorang warga Tiongkok bernama Fan Jinghui dan seorang warga Norwegia bernama Ole Johan Grimsgaard-Ofstad. Dikatakan foto itu secara tersirat meminta tebusan untuk menyelamatkan keduanya.
Merespon itu, Hong menegaskan bahwa pemerintah Tiongkok sangat menentang segala tindak kekerasan terhadap warganya yang tak bersalah. Sedangkan, PM Norwegia Erna Solberg menekankan bahwa pemerintah Norwegia tidak akan mau membayar tebusan apapun, meski berjanji akan berupaya melalui cara lain. (Reuters/Xinhua)