TRIBUNNEWS.COM - Ribuan warga Malaysia menggelar aksi unjuk rasa di ibukota Kuala Lumpur untuk menyatakan dukungan kepada pemerintah, Rabu 16 September.
Sebagian besar pengunjuk rasa yang mengenakan kaus merah itu menggelar unjuk rasa secara damai di dekat gedung parlemen.
Ratusan orang ini, yang sebagian merupakan warga Melayu, berupaya memasuki kawasan yang didominasi etnis Cina namun dicegah polisi, yang melepas tembakan gas air mata dan menggunakan meriam air.
Para pengunjuk rasa menuduh etnis Cina menentang pemerintah dan terdengar pekik-pekik bernada rasis serta membawa spanduk yang mendukung pemerintah.
''Saya di sini untuk mempertahankan martabat dan dominasi Melayu. Kita tidak boleh membiarkan orang lain mengambil alih negara kami," tutur seorang pengunjuk rasa, Rahamah Abdul Majid, kepada kantor berita AP.
Unjuk rasa ini menyusul aksi dua minggu lalu oleh kelompok yang menuntut agar Perdana Menteri Najib Razak mengundurkan diri terkait dengan tuduhan terlibat skandal keuangan.
Ribuan orang pada akhir Agustus lalu turun ke jalan-jalan di Kuala Lumpur menuduhnya menerima US$700 juta 1MDB, sebuah lembaga yang dibentuk tahun 2009 untuk membuat Kuala Lumpur sebagai pusat keuangan.
PM Razak sudah menolak untuk mundur dan membantah tuduhan yang diajukan kepadanya. (bbc)