TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum usianya menginjak 12 tahun, semua orang di kampungnya mengira Johnny (24) adalah seorang anak perempuan. Namun ternyata mereka salah.
Karena setelah ia mengalami pubertas alat kelaminnya baru bertumbuh sempurna, sehingga ia memiliki alat kelamin pria.
Ternyata tak hanya Johnny, satu dari 90 anak laki-laki di kampungnya yaitu Salinas, di Republik Dominika, mengalami kondisi yang sama.
"Saya ingat dulu mengenakan gaun merah. Saya lahir di rumah bukan di rumah sakit. Mereka tidak tahu jender saya," ujar Johnny, seperti dikutip dari Metro, Senin (21/9/2015).
Namun dari kecil, Johnny sudah menyadari bahwa dirinya adalah seorang laki-laki, karena ia menolak mengenakan pakaian perempuan.
"Saya tidak pernah suka berpakaian seperti seorang perempuan. Ketika mereka membeli saya mainan anak perempuan saya tidak pernah mau memainkannya. Yang saya inginkan hanya bermain dengan anak laki-laki," katanya.
Diduga apa yang dialami oleh Johnny merupakan kondisi genetika langka, dimana pertama kali ditemukan oleh Dr Julianne Imperato.
Para ilmuwan meyakini kondisi itu terjadi karena hilangnya enzim tertentu dimana menghalani hormon dihydro-testosteron pria gagal terbentuk.(Metro)