Dikatakan Retno, kedua Menlu juga secara khusus membahas isu perubahan iklim utamanya terkait komitmen kedua Negara untuk menurunkan tingkat emisi melalui komitmen INDC dan upaya untuk mensukseskan Konferensi Perubahan Iklim di Paris November mendatang.
Dalam pertemuan bilateral, kedua Menlu juga membahas kerjasama untuk mempromosikan toleransi dan moderasi dalam menyikapi berbagai tantangan fenomena radikalisme global. Secara khusus, Retno mengangkat pentingnya memanfaatkan Masjid Indonesia di Washington DC sebagai pusat penyebaran pluralisme.
Adapun Menlu Kerry menggarisbawahi bahwa Indonesia merupakan power house toleransi dan pluralisme. Dalam hal ini Menlu Kerry menyampaikan bahwa sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia punya peran penting dalam mengatasi berbagai ancaman radikalisme dan ektrimisme di dunia dewasa ini.
Selain pertemuan bilateral, Retno juga menyampaikan Key note Speech pada forum US-Indonesia Society (USINDO). Pada sambutannya, Retno menyampaikan program prioritas Pemerintahan Jokowi yang dapat dikerjasamakan dengan Amerika Serikat.
"Ke depan, kerjasama Indonesia-AS difokuskan pada program prioritas Kabinet Kerja Jokowi," kata Menlu Retno.
Untuk diketahui, AS merupakan mitra dagang terbesar ke-4 bagi Indonesia dengan total perdagangan tahun 2014 mencapai USD27.7 milyar. Di bidang investasi, AS menduduki peringkat ke-6 di Indonesia dengan nilai investasi USD 1.3 Milyar. Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan AS ke Indonesia mencapai 234.117 orang pada tahun 2014.