TRIBUNNEWS.COM, MINA - Tragedi jemaah terinjak di Mina yang menelan nyawa 753 jemaah haji pada Kamis (24/9/2015) membuat seorang jemaah haji merasa ketakutan untuk ikut melakukan ritual lempar jumrah.
Dikutip dari Reuters, seorang jemaah dari Arab mengatakan bahwa ia sebenarnya akan melakukan ritual tersebut di hari yang sama pada sore harinya.
Namun, ia jadi merasa ketakutan setelah mengetahui kejadian itu. Apalagi ia mengaku bahwa dirinya sudah sangat kelelahan.
"Saya akan menunggu saja sampai malam, dan jika insiden itu belum selesai ditangani, saya mungkin akan mencari orang lain yang ingin melakukannya mewakili saya," katanya, dikutip Huffington Post.
Sedangkan, sejumlah jemaah haji lain yang berada di dekat lokasi insiden tersebut mengaku sangat terkejut dan tak percaya setelah mengetahui insiden yang membuat banyak tubuh jemaah terinjak dan tergeletak di jalan.
"Saya meninggalkan Jamrat tanpa melakukan ritual lempar jumrah itu, setelah ada firasat terlintas bahwa sesuatu akan terjadi," tutur seorang jemaah dari Mesir, Alaa Shahata, dikutip Arab News.
"Ketika saya akan berangkat ke Jamrat, saya diberitahu akan kejadian itu dan disarankan untuk kembali ke tenda. Saya pun batal lempar jumrah Kamis larut malam," seorang jemaah haji dari Arab Saudi, Yahia Mahmoud, mengatakan.
Meski demikian, ritual lempar jumrah dikatakan masih terus dilakukan dan diikuti oleh jemaah haji yang disebutkan jumlahnya pada 2015 ini mencapai sekitar 2 juta orang. (Huffington Post/Arab News)