News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2015

Menag: Jemaah Wafat Tragedi Mina Harus Berdasarkan Hasil Pemeriksaan Medis

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Korban berjatuhan dalam insiden Mina

TRIBUNNEWS.COM, MINA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendapat laporan dari sejumlah jemaah haji tentang anggota keluarganya yang juga jemaah haji wafat dan hilang atau belum kembali ke tenda pasca-tragedi Mina, Kamis (24/9/2015).

Laporan itu didapatnya saat bermalam di pemondokan jemaah haji dari JKS 61, maktab 7, Mina Jadid, Jumat (25/9/2015) malam.

Melalui keterangan pers yang diterima Tribunnews, Lukman menyampaikan kepada mereka, bahwa seseorang dinyatakan wafat atau meninggal harus didukung data hasil pemeriksaan secara medis sehingga kesaksian bisa dipertanggungjawabkan.

Menurut Lukman, informasi terkait jemaah wafat tidak cukup mengandalkan pengakuan pihak keluarga, bahwa dirinya menyaksikan keluarganya wafat di pangkuan atau di pelukannya tanpa didukung indikasinya.

Sebab, secara yuridis, pernyataan seseorang tentang jemaah wafat harus bisa dipertanggungjawabkan. Apalagi terkait dengan peristiwa luar biasa dan terjadi di luar negeri.

"Oleh kareta itu, pemerintah harus menahan diri menunggu sampai adanya pihak yang memiliki otoritas menyatakan bahwa seseorang wafat atau tidak,” kata Lukman.

Diberitakan, tragedi jemaah haji lempar jumrah di Jalan Arab 204, Kamis (24/9/2015) pagi, merenggut nyawa lebih 700 orang.

Sejauh ini, data resmi yang diperoleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Kemenag di Arab Saudi, ada tiga jemaah asal Indonesia yang meninggal dan enam jemaah dirawat di rumah sakit akibat tragedi Mina.

Ketiga korban meninggal, yakni Busyaiyah Sahrel Abdul Gafar dari kloter BTH 14 asal Pontianak Kalimantan Barat, Hamid Atwi Tarji Rofia dari kloter SUB 48 Probolinggo dan satu jenazah tak beridentitas dan dalam proses identifikasi di Rumah Sakit Mina Al-Jisr.

Selain itu, ada 225 jemaah asal Indonesia yang menghilang karena belum kembali ke tenda pemondokan pasca-kejadian tersebut. Dari jumlah tersebut, 192 jemaah di antaranya berasal dari JKS 61, yakni embarkasi Jakarta-Bekasi, Batam dan Surabaya. (Abdul Qodir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini