Kemudian keduanya terjebak, terhimpit dalam lautan manusia yang saling mendorong satu sama lain.
Mereka terjatuh dan terhimpit di jalanan yang sangat panas.
Begitu banyak jamaah haji yang menimpa mereka, namun Bilal berhasil menyelematkan diri.
Sementara istrinya, terhimpit dan terinjak-injak jamaah haji lainnya di jalur maut, Jalan 204, Mina.
"Aku menangis. Tolong selamatkan istriku, tapi tidak ada seorang pun yang mendengarnya karena mereka juga masing-masing berusaha untuk menyelamatkan diri. Aku coba menarik tangannya tapi ia sudah tertimpa begitu banyak orang. Aku melihat matanya, menatap ke langit. Ia meninggal sebelum mengucapkan salam perpisahan kepadaku," paparnya.
Satu hal yang melegakannya, bahwa sang istri akan dikebumikan di tanah paling suci bagi umat muslim dan akan bertemu san pencipta setelah meninggal secara syahid.
Sementara itu, berdasarkan pendataan hingga Minggu (27/9/2015), jumlah korban tewas Tragedi Mina mencapai 769 jamaah haji. Dari jumlah ini, 19 orang diantaranya merupakan jamaah haji asal Indonesia. Adapun korban luka mencapai 934 orang jamaah haji. (Tribun Jogja/Mon)