TRIBUNNEWS.COM, SYDNEY - Merespon insiden penembakan seorang polisi veteran yang terjadi Jumat (2/10/2015) lalu, komunitas Masjid Parramatta, Australia, mengutuk insiden yang melibatkan remaja Iran sebagai pelaku itu.
"Kami mengutuk apa yang si pelaku telah lakukan dan segala tindak kejahatannya," kata kepala Masjid Parramatta Neil El-Kadomi, dikutip oleh The Australian.
Ketika ditanyai soal pelaku yang berumur 15 tahun itu, Neil mengatakan bahwa pihaknya tidak mengetahui atau mengenal remaja tersebut.
Sempat beredar kabar bahwa remaja Iran itu sempat mengunjungi sebuah masjid setempat sebelum melakukan serangan yang menewaskan seorang polisi veteran bernama Curtis Cheng itu.
"Kami tidak mengenalnya, kami memiliki banyak jemaah dari berbagai latar belakang di sini. Kami tidak mendukungnya. Kami tidak ingin masjid ini dijadikan target (tuduhan)," ucap dia.
Menurut ABC News, pelaku diidentifikasi bernama Farad Jabar Khalil Mohammad dan tindakannya sudah disebutkan sebagai aksi terorisme.
Atas kejadian ini, Komisaris Kepolisian New South Wales Andrew Scipione berpendapat bahwa harus ada penyelesaian atas masalah radikalisasi terhadap pemuda dan remaja, demi menghindari kebencian.
"Kita harus mengupayakan apa yang bisa kita lakukan atas ini. Yang pertama dan terpenting adalah hanya karena seseorang itu Muslim, tak berarti bahwa dirinya adalah seorang teroris," jelas Neil. (The Australian)