Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penembakan kapal terbang Malaysia Airlines oleh rudal darat ke udara Rusia di atas Ukraina Juli 2014, dengan korban antara lain warga negara Indonesia di dalam pesawat tersebut, tetap dibantah Rusia sebagai pelaku.
Padahal keputusan Dewan Keselamatan Penerbangan Internasional mengumumkan Rusia sebagai pelakunya, ungkap Dewan tersebut hari ini, Selasa (13/10/2015).
Investigasi sebagai kasus kriminal dilakukan dengan hasil kesimpulan Juli 2015, ditolak Dewan Keamanan PBB khususnya oleh anggota Rusia.
Laporan final Dewan Keselamatan Penerbangan Internasional tersebut tak bisa ditindaklanjuti karena penolakan di Dewan Keamanan tersebut.
Komisi keselamatan jelas-jelas menyimpulkan kesalahan Rusia, pelaku penembakan oleh tentara Ukrania dengan dukungan penuh dari Rusia.
Analisa Voice Recorder nyata-nyata terdengar bukti hal tersebut pula.
Secara konsisten Rusia tetap menolak segala tuduhan kepadanya dari Dewan Keselamatan Penerbangan Internasional tersebut.