Tribunnews.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama memaklumi keputusan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan rencana kunjungannya ke San Fransisco setelah dari Washington DC.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengatakan, dalam pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Obama di Oval Office, Gedung Putih, tidak dibicarakan secara langsung soal pembatalan agenda tersebut.
"Tidak dibicarakan secara resmi tapi disinggung sedikit dan Presiden Obama sangat memaklumi, sangat mengerti," kata Retno, di Blair House, Washington DC, Senin (26/10/2015) waktu setempat.
Bencana asap yang semakin parah membuat Presiden Joko Widodo memutuskan mempersingkat kunjungannya di AS dan segera kembali ke Tanah Air.
Namun, Jokowi sebelumnya menegaskan agenda di San Fransisco untuk bertemu para insan kreatif dan CEO akan tetap seperti rencana semula. Ia sudah menugaskan menteri-menteri terkait untuk meneruskan agenda tersebut dan melakukan pertemuan dengan para CEO di San Fransisco.
Dalam pertemuan bilateral kedua kepala negara juga membicarakan soal penanganan bencana asap.
"Dalam tone yang sangat positif, Presiden Obama memahami betul mengenai masalah asap yang tidak bisa dipadamkan begitu saja," katanya.
AS menawarkan bantuan apapun yang dibutuhkan Indonesia dengan komitmen bantuan senilai 2,7 juta dolar AS.