Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA atau dikenal dengan Din Syamsuddin menangkap rona kekecewaan para pejabat Jepang terhadap kegagalan proyek Shinkansen yang tidak diperoleh Jepang.
"Rona kekecewaan itu saya tangkap dari para pejabat Jepang, tetapi mereka juga tetap berharap hubungan Indonesia-Jepang dapat semakin ditingkatkan lagi di masa depan," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sejak 2014 kepada Tribunnews.com, Sabtu (31/10/2015).
Din yang ke Jepang diundang Sasakawa Peace Foundation, sebuah lembaga di bawah naungan Nippon Foundation sempat bertemu dengan mantan PM Jepang Yoshihiko Noda dan Utusan Khusus PM Jepang untuk Asia Tenggara, Mr Yutaka Iimura. Mereka menjanjikan akan tetap membantu Indonesia dan mengupayakan ajakan mereka kepada pengusaha Jepang untuk berinvestasi ke Indonesia.
Sepulang dari Jepang, Din yang melihat banyak hal menarik dan bagus di Jepang berharap bisa diterapkan di Indonesia sesuai pula dengan kaidah Islam, misalnya soal keberasihan.
"Jepang sangat bersih sekali saya suka itu dan semoga bisa diterapkan di Indonesia karena kebersihan ini juga sesuai dengan kaidah Islam juga. Demikian pula orang Jepang disiplin, kerja keras dan kejujuran, itu semua harus bisa diterapkan di Indonesia tentunya karena memang Islam mengajarkan demikian pula," jelasnya lagi.
Etos kerja yang tinggi bagi bangsa Jepang diharapkan bisa menjadi contoh yang baik bagi bangsa Indonesia di masa depan.
"Saya mau bangsa Indonesia maju seperti bangsa Jepang dengan etos kerja yang tinggi, semangat kerja yang baik dan kerja keras, jujur dalam memajukan bangsa dan negaranya," katanya lagi.
"Insyaallah Indonesia dapat segera menjadi negara yang maju dengan baik dan hebat dalam waktu dekat ini kalau kita bisa kerja sama semua dengan baik untuk masa depan yang baik bagi anak cucu pula nantinya," kata Din.