Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Pilot pesawat Rusia yang jatuh di Mesir sempat meminta untuk melakukan pendaratan darurat.
Seorang pilot Mesir yang ditunjuk untuk menginvestigasi insiden pesawat jatuh itu, Ayman Al-Mokadem mengatakan, pilot pesawat milik maskapai Rusia Kogalymavia tersebut sempat mengontak otoritas penerbangan.
Dikutip oleh The Guardian, sang pilot meminta izin untuk melakukan pendaratan di bandara lain yang dekat rute perlintasan pesawatnya, yang seharusnya ditibakan ke St. Petersburg, Rusia.
Ayman berspekulasi bahwa pesawat itu sempat mencoba melakukan pendaratan darurat di bandara Al-Arish, Sinai Utara.
Sedangkan, menurut Mirror Online, tak lama setelah lepas landas, pilot melaporkan pada pihak pemandu lalu lintas udara (ATC) bahwa kesalahan teknis terjadi dan meminta agar rute penerbangannya dialihkan.
Tidak jelas apakah pesawat itu memang akhirnya mengalihkan rute perjalanannya, namun pesawat tersebut dikatakan hanya bertahan di udara selama sekitar 25 menit saja.
Atas informasi-informasi itu, sejumlah media Mesir menyatakan bahwa jatuhnya pesawat di bawah nama Metrojet itu disebabkan oleh kesalahan teknis.
Namun, The Guardian mengatakan belum ada pihak yang secara independen mengonfirmasi soal itu.
Seluruh penumpang dan kru pesawat nahas yang berjumlah 224 orang, dikabarkan meninggal seluruhnya.
Reruntuhan puing pesawat ditemukan di daerah Hasana.
Tim juga telah melakukan evakuasi jenazah. Kotak hitam pesawat juga berhasil ditemukan di lokasi yang sama.
Seorang pejabat menggambarkan kecelakaan ini sebagai "pemandangan tragis" dengan tubuh para korban masih terikat ke kursi penumpang.
(Mirror Online/The Guardian)