TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Mantan penyanyi rap asal Jerman, Deso Dogg, yang memutuskan ikut berjihad bersama kelompok ISIS di Suriah, dinyatakan telah tewas akibat serangan udara AS.
Pria bernama asli Denis Cuspert itu dikabarkan tewas 16 Oktober 2015 lalu di Suriah, menurut laporan yang didapatkan dari sejumlah media asing pada Kamis (29/10/2015) lalu.
Menurut pernyataan dari Deplu AS, saat kematiannya, Denis tengah ditugaskan sebagai penerjemah bahasa Jerman sekaligus perekrut militan ISIS.
Mengutip pernyataan juru bicara Pentagon yang dilansir Billboard, Denis dideskripsikan sebagai militan asing operasional ISIS, yang menggunakan media sosial untuk merekrut dan meradikalisasi anak-anak muda dari Barat.
Berdasarkan informasi yang didapatkan oleh Washington Post, Denis resmi meninggalkan dunia rap pada 2012, tepatnya saat Denis melakukan perjalanan ke Suriah.
Memilih untuk bergabung dengan ISIS, bintang hip-hop itu mengubah namanya menjadi Abu Talha Al-Almani dan menjadikan kehidupan berat semasa kecilnya sebagai alasan bergabung ISIS.
"Saya tumbuh di tengah perlakuan rasis. Meski ibu saya orang Jerman, semua guru sekolah saya memanggil saya 'Negro' dan memperlakukan anak-anak Muslim secara tidak baik," tuturnya, ketika diwawancarai New York Times pada 2011 lalu.
Denis pernah muncul dalam sebuah video propaganda ISIS yang disebarluaskan pada 2013, di mana dirinya seperti berupaya mengajak untuk berjihad.
"Saudara-saudaraku, saya mengajak kalian untuk berjihad! Melalui ini, kalian akan mendapatkan kebebasan. Jihad sangatlah menyenangkan!," demikian perkataannya dalam video itu sambil tertawa. (Billboard/Washington Post)