Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Produsen apparel fashion Uniqlo tidak akan melakukan apapun untuk melakukan antisipasi terhadap teror.
Kepentingan penjualan diutamakan dan segera menjauh dari lokasi jika terasa ada ancaman teror.
"Dua Toko Uniqlo di Paris saat ini ditutup akibat teror Minggu lalu di Paris Prancis. Namun kami tak ada rencana apapun untuk antisipasi teror," kata Tadashi Yanai, CEO Uniqlo khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (17/11/2015).
Tidak ada rencana untuk mengatasi teror karena Uniqlo adalah perusahaan biasa yang ingin mencari uang saja dan demi kebahagiaan konsumennya.
"Kita hanya perusahaan biasa, termasuk di Indonesia, tidak ada rencana antisipasi apapun terhadap teror. Apabila terasa ada bahaya teror segera menghindar saja, kabur menjauh dari tempat bahaya tersebut. Paling itu yang kami lakukan," jelasnya.
Dari penutupan kedua toko tersebut di Paris dipastikan penjualan dari sana akan turun.
Diharapkan pihak keamanan setempat melakukan antisipasi terhadap teror tersebut.