TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bersumpah pada Minggu (22/11/2015), Amerika Serikat dan Sekutunya tidak akan menyesal memerangi ISIS.
Obama yakin warga dunia dimanapun tidak akan menerima kaum ekstrimis yang melakukan penyerangan dan pembunuhan terhadap warga sipil seperti terjadi di Paris dan di tempat lainnya.
Karenanya, Obama juga mendorong Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan perang bersama bersama dengan koalisi pimpinan AS melawan ISIS.
Apalagi, kata Obama, ISIS telah meledakkan pesawat jet penumpang Rusia bulan lalu, yang membunuh 224 orang.
Demikian disampaikan Obama di Malaysia sesaat sebelum berangkat ke Washington.
Memang kata Obama, Rusia telah melakukan serangan udara di Suriah melawan pemberontak yang ingin melawan Presiden Suriah Bashar Assad, sekutu Rusia.
Tapi, menurut Obama, alangkah lebih baiknya jika Rusia membuat "penyesuaian strategis" untuk perang menghabisi ISIS di Suriah.
Hampir lima tahun pertempuran antara pemerintah Assad dan pemberontak yang menyebut dirinya sebagai ISIS.
Kelompok militan ISIS ini bertangungjawab pada sejumlah serangan mematikan dan serangan di Paris yang membunuh 130 orang dan melukai ratusan lebih.
"ISIS tidak akan bisa mengalahkan kita di medan perang karena kita bersatu. Tapi mereka mencoba untuk meneror kita, agar kita menjadi takut," tandas Obama. (AP)