TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Lantaran diminta agar tidak menyebarkan soal operasi pencarian buron pelaku tragedi Paris di Twitter, netizen Belgia ramai-ramai mengunggah foto kucing.
Kepolisian Brussels meminta netizen agar tidak mengunggah cuitan atau foto soal aksi pencarian Salah Abdeslam, satu dari delapan pelaku serangan Paris yang masih menjadi buron, di Twitter.
Hal tersebut dikarenakan pemberitaan soal operasi pencarian itu marak disebar di Twitter oleh sejumlah saksi mata dan jurnalis setempat.
Maraknya pemberitaan dan cuitan atau foto terkait operasi itu kemudian dikatakan Washington Post dinilai membahayakan nyawa otoritas yang menjalankan operasi itu.
Selain itu, penyebaran informasi terkait operasi pencarian itu juga dikhawatirkan akan menjadi konsumsi para teroris, yang mungkin jadi tahu soal itu.
Namun, ketika diminta untuk berhenti mengunggah info soal itu menggunakan tagar #BrusselsLockdown (#PengisolasianBrussels), netizen malah meramaikan tagar tersebut dengan mengunggah foto-foto kucing.
Tak hanya foto kucing, hewan peliharaan lain seperti anjing pun turut memenuhi tagar topik itu di media sosial.
Tidak ada yang menjelaskan mengapa kucing yang dijadikan objek, namun unggahan foto kucing itu dikatakan ditujukan untuk membingungkan dan mempersulit para teroris mendapat info detail soal operasi pencarian.
New Europe juga mengatakan aksi unggah foto hewan peliharaan itu cukup menjadi "pencerah suasana" di tengah ketegangan dari pengisolasian ibukota Belgia itu, demi mendukung upaya peningkatan keamanan.
Beberapa contoh cuitan dan foto unggahan #BrusselsLockdown seperti dari akun @LindsayMonteyne, yang mengunggah foto seekor kucing yang seperti sedang bersembunyi di dalam kardus, dilengkapi cuitan: "Bersembunyi dan menunggu #BrusselsLockdown".
Akun @drhingram pun mengunggah foto seekor kucing menunggangi kuda unicorn yang menyemburkan api, ditambah cuitan: "#BrusselsLockdown - karena kami tidak akan mendengar serangan terormu di balik suara kucing-kucing kami." (Washington Post/New Europe)