Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tim khusus anti terorisme Jepang akan memperhatikan Indonesia karena ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) pernah mengancam warga Jepang antara lain yang berada di Indonesia.
"Kita akan perhatikan pula Indonesia karena cukup banyak warga Jepang di Indonesia saat ini dan munculnya ancaman ISIS kepada warga Jepang antara lain yang ada di Indonesia," kata sumber Tribunnews.com, Selasa (8/12/2015).
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, Senin (7/12/2015) mengungkapkan bahwa unit baru anti terorisme Jepang tersebut berada di dalam Kementerian Luar Negeri akan berfokus pada pengumpulan dan analisis informasi.
"Kami akan mengambil langkah penuh untuk mencegah terorisme dan untuk melindungi warga negara Jepang di mana pun juga berada dari bahaya," ujar Suga.
Unit tersebut yang beroperasi mulai hari ini, Selasa (8/12/2015) dan beranggotakan sekitar 20 orang di Tokyo dan 20 lainnya di misi diplomatis Jepang di luar negeri.
"Kita akan pusatkan antara lain di Indonesia selain negara lain di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah dan Afrika Utara serta Barat yang banyak warga Jepang-nya, untuk melindungi warga Jepang," tambah sumber itu lagi.
Pemerintah Jepang pada awalnya berencana memulai unit tersebut pada April 2016. Namun serangan teroris terbaru di Paris menyebabkan jadwal pembentukan tim khusus tersebut dipercepat.