Landmesser, pun dicap sebagai pembangkang.
Kesal dengan keadaan tersebut, pada tahun 1937 Landmesser bersama keluarganya berencana untuk keluar dari Jerman untuk menuju Denmark.
Nahas, mereka tertangkap di perbatasan.
Landmesser diadili dengan tuduhan pelecehan atau penistaan terhadap ras yang diberlakukan di bawah Hukum Nuremberg.
Sejak saat itu, ia sempat ditahan selama setahun, namun kemudian dilepaskan karena kurangnya bukti.
Pihak otoritas Jerman memerintahkan kepadanya untuk meninggalkan istrinya yang Yahudi tersebut.
Keduanya dilarang menjalin hubungan percintaan.
Tapi dasar Landmesser keras kepala dan saking cintanya kepada istrinya, ia pun menolak melakukan hal itu.
Lagi, Landmeseer ditangkap pada tahun 1938 dan kali ini ia dipenjara selama tiga tahun di Kamp Konsentrasi.
Ini merupakan awal dari petaka demi petaka yang ia alami.
Selama ditahan, ia tak pernah lagi bertemu dengan istri dan anaknya.
Belakangan diketahui, Nazi juga mengerahkan polisi rahasia mereka untuk mencari Irma Eckler dan menangkapnya dalam keadaan hamil anak kedua.
Irma terpaksa melahirkan anak keduanya di penjara dan dikirim ke kamp konsentrasi.
Kemudian Irma Eckler diyakini telah dipindahkan ke tempat 'pembantaian' pada tahun 1942.
Ia diyakini tewas, bersama dengan 14 ribu orang lainnya.
Sementara Landmesser, dikirim ke medan perang pada tahun 1944.
Beberapa bulan kemudian, ia dinyatakan hilang di Kroasia. (*)