Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Persimpangan paling ramai sedunia, persimpangan Hachiko kali ini menjadi penyebab kerusuhan dan kekerasan di Shibuya pada saat pergantian tahun.
Sebanyak 20 orang ditangkap dan 5 orang ditahan kepolisian Jepang.
"Kekerasan terjadi di tempat-tempat sekitar persimpangan Hachiko. Seorang asing naik ke atas mobil polisi. Itulah sebabnya ditangkap dan ditahan kepolisian Jepang," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (4/1/2016).
Tribunnews.com yang berada di lokasi kejadian tersebut melihat lokasi persimpangan Hachiko ditutup sejak jam 9 malam sampai sekitar jam 1 pagi tanggal 1 Januari 2016.
Menjelang jam 12 tengah malam, di lokasi pejalan kaki utama menuju persimpangan Hachiko, sebuah mobil van biru tua polisi Jepang digoyang ke kanan ke kiri.
Bahkan seorang pria asing menggunakan topi dan jaket hitam serta jeans, naik ke atas mobil polisi tersebut lalu berjoget di atasnya.
Polisi segera datang dan menahan serta menangkapnya dengan tuduhan melakukan perusakan property dan perbuatan tidak menyenangkan.
Di lokasi lain seorang lelaki Jepang naik ke atas atap toko McDonald di Shibuya pusat keramaian yang sama, disusul dua orang lain yang juga berusaha naik ke atas atap itu juga.
Ada pula seorang lelaki Jepang memanjat rambu lalu lintas sampai ke atas sambil berteriak. Kejadian rusuh sekitar pergantian tahun baru selesai setelah mendekati jam 4 pagi.
Saat kerusuhan tersebut, lebih parah lagi, tempat sampah yang besar ditendang banyak orang tanpa sebab yang jelas.
Setelah menendang, orang lain berusaha menghentikan dan terjadilah perkelahian. Belum lagi yang melempari dengan kaleng bir yang masih ada isinya sehingga suasana menjadi semakin rusuh.
Dari kumpulan anak muda itu, lebih dari separuhnya adalah orang asing karena orang Jepang banyak yang pulang ke kampung halamannya.
"Mereka tampaknya ingin melupakan masa lalu dengan berbuat sepuasnya yang selama ini tertekan di dalam batin jiwanya dan ingin memulai tahun yang baru dengan segar tanpa beban lagi," kata Kirisei seorang psikolog Jepang.
Pengunjung lain yang ditanya Tribunnews.com menjawab berbagai alasan.
"Saya baru putus pacar saat Natal kemarin dan mau melupakan masa lalu, memulai dengan yang baru di tahun yang baru," kata Ayako seorang gadis Tokyo bersama temannya sambil tertawa.
Anak muda lain mengatakan bahwa di akhir tahun kemarin mereka ingin melupakan masa pahit di tahun 2015 terutama adanya teror di Paris yang merenggut banyak sekali korban jiwa.
Dengan penutupan persimpangan Hachiko di akhir tahun, para pengunjung Shibuya yang ingin ke stasiun JR Shibuya harus melingkar ke samping-samping persimpangan supaya bisa sampai ke stasiun kereta api tersebut.