TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Seorang pria memukuli pacarnya hanya karena mengirim sejumlah pesan teks ke beberapa pria lain.
Polisi mengatakan, pria itu kemudian memaksa pacarnya berjalan dalam kondisi telanjang di jalanan Manhattan, New York, AS, sementara dia membuat rekaman video tentang adegan memalukan itu, lalu mengunggahnya ke dunia maya.
Video itu menunjukkan perempuan berusia 22 tahun yang berambut hitam panjang berjalan perlahan dalam suhu musim dingin yang menggigil.
Perempuan itu awalnya mengenakan handuk putih pendek untuk menutup tubuhnya dan sepatu booth hitam setinggi lutut.
Sementara pria itu meneriakan kata-kata penghinaan dalam bahasa Spanyol di belakangnya.
Namun handuk itu akhirnya ditarik si pria dan perempuan itu terus berjalan tanpa sehelai pakaian.
"Lepaskan handukmu dan biar dirimu malu," kata suara laki-laki itu dalam campuran bahasa Spanyol dan Inggris.
Pria yang merekam video itu mengatakan bahwa ia ingin "mulai membangun sebuah keluarga" dengan perempuan tersebut tetapi si perempuan malah "berbicara dengan tujuh orang pria lainnya".
Saat mengejek perempuan itu, ia memperingatkan bahwa dirinya akan mem-posting video tersebut di dunia maya.
Sydney Morning Herald, Jumat (22/1/2016), melaporkan bahwa seorang pria bernama Jason Melo kemudian ditahan terkait kasus itu.
Melo, yang menurut Daily News, merupakan seorang pekerja katering di kantor PBB di New York, akan menghadapi dakwaan di pengadilan Manhattan setelah ditangkap atas tuduhan melakukan penyerangan, pemaksaan dan tindakan berbahaya terhadap seorang anak kecil setelah video itu beredar di dunia maya pada awal pekan lalu.
Media menayangkan video itu di beberapa situs web dengan tubuh dan wajah perempuan itu dikaburkan.
Video tersebut memicu istri walikota New York City, Chirlane McCray, mengingatkan para korban pelecehan tentang "banyaknya sumber daya yang tersedia" bagi perempuan.
"Video tersebut menampilkan pelecehan verbal, penghinaan, dan penyiksaan oleh tersangka pelaku, yang diarahkan kepada pasangannya," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Mengunggah video itu di dunia maya mengabadikan pelecehan tersebut. Hal itu tidak dapat ditolerir oleh New York City."
Meski bertekad menentang perlakuan yang digambarkan dalam video itu, para pembantu McCray mengatakan, mereka khawatir bahwa perhatian lebih lanjut terhadap hal itu dapat menyebabkan lebih banyak orang, dan organisasi media, menyebarkan video itu secara online.
Mereka mengatakan, itu sebabnya mereka membuat keputusan untuk tidak me-link video itu atau menggambarkannya secara eksplisit.
"Kami mendesak masyarakat untuk tidak menyebarkan video tersebut karena hal itu berisi pelecehan," kata Erin White, juru bicara McCray.
Perempuan berusia 22 tahun itu mengajukan gugatan pada Senin lalu untuk kejadian yang terjadi pada Minggu.
Dia mengatakan, Melo menyerang dirinya di depan bayinya yang berusia 3 bulan, dan kemudian mengancam akan membunuhnya jika dirinya tidak keluar ke jalanan dengan mengenakan handuk.
Perempuan itu kemudian dibawa ke rumah sakit karena luka memar dan bengkak akibat pemukulan pasangannya itu.