TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah masih berupaya membuka kantor Konsul Kehormatan RI di Ramallah, Palestina.
Pemerintah juga akan melantik, Maha Abu-Shusheh sebagai Konsulat Kehormatan pada 13 Maret 2016 mendatang.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), mengatakan upaya pemerintah tersebut terkendala dengan akses menuju Ramallah, yang harus melewati wilayah Israel.
"Melantiknya di Ramallah memang dalam proses bagaimana mencapai Ramallah, karena itu lewat Israel," ujar JK kepada wartawan, di kantor Wakil Presiden RI, Jakarta Pusat, Jumat (11/3/2016).
Selanjutnya, pemerintah akan mendirikan kantor Kedutaan Besar RI di Ramallah. Namun hal itu baru bisa direalisasikan setelah tanah Palestina merdeka.
"(Konsulat Kehormatan) Ini tahap pertama, tahap nanti gimana kita mau bikin kedutaan tetap," ujarnya.
Pagi ini, saat menerima Imam Besar Masjidil Aqsa, Syekh Yusuf Abdelwahab Abu Snenah, di rumah dinas Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Jusuf Kalla juga menegaskan komitmen Indonesia mendukung Palestina.
"Indonesia selalu mendukung, baik dengan doa juga secara politik. Saya tegaskan kembali bahwa Indonesia segera membuka kedutaan di Ramallah," terangnya.