TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Orang bisa melakukan apa saja ketika marah.
Begitulah yang terjadi dengan pelanggan sebuah restoran sushi di Los Angeles, Amerika Serikat, ini.
Lantaran marah, pelanggan ini meninggalkan ular piton sepanjang 4 meter di warung khas Jepang itu.
Sontak, aksi ini membuat pengunjung yang lainnya geger.
Semua bermula tak lama setelah Hiroshi Motohashi, pelanggan itu sekaligus pemilik toko hewan itu, membayar bill.
Motohashi berniat memamerkan ular kecilnya yang unik, tapi ditolak oleh pihak manajemen dan beberapa pelanggan lainya.
Ia lalu marah, dan pergi begitu saja dari tempat duduknya.
Tak lama berselang, ia kembali ke restoran dengan ular yang lebih besar—piton sepanjang 4 meter berwarna kuning—yang kemudian ia tinggalkan begitu saja.
Tak hanya itu, sebelum meninggalkan ularnya, laki-laki keturunan Jepang itu sempat mengeluarkan kata-kata tak pantas kepada manajer restoran.
Staf dan pelanggan tentu saja menjadi ketakutan.
Petugas pemadam kebakaran dan petugas layanan hewan Los Angeles segera dipanggil ke lokasi kejadian.
Ketika hendak ditangkap, ular itu sudah nangkring di sebuah lemari di dekat meja kasir.
Motohashi kemudian ditangkap karena dicurigai melakukan ancaman tindak kriminal.
Piton dan beberapa ular kecil miliknya dibawa ke tempat perawatan hewan resmi.
Hewan-hewan ini akan dikembalikan ke pemiliknya jika Motohashi terbukti memiliki dokumen kepemilikan yang sah berikut izin-izinnya.
Ini bukan catatan kriminal pertama bagi Motohashi.
Sebelumnya ia pernah dipenjara selama 15 bulan lantaran kasus jual beli kadal raksasa bernama Gila dan beberapa hewan langka tanpa izin.
Nama Motohashi sejatinya bukan nama baru dalam hal kepemilikan hewan-hewan langka, ia pernah diwawancara oleh sebuah surat kabar lokal tentang piton macan albino yang diberi nama Cleopatra.