TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny Sompie mengatakan Pemerintah Indonesia telah memperkuat data keberadaan Warga Negara Asing (WNA) yang akan masuk ke Indonesia.
Ini untuk menyikapi terjadinya serangan teror bom di Brussels, Belgia agar tidak terjadi di Indonesia.
Ronny mengatakan, upaya perkuat data identitas tersebut telah dilakukan beberapa waktu lalu, ketika terjadi serentetan teror di Indonesia, termasuk Bom Thamrin Januari lalu.
"Sejak beberapa kejadian, termasuk di Thamrin, kami perkuat upaya analisa lebih tajam WNA yang masuk. Kami upayakan mencegah agar WNI tidak terlibat dan menuju ke negara tertentu dalam rangka kegiatan ISIS," ujar Ronny di Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Ronny mengatakan, pihaknya tidak bekerja sendiri untuk mengumpulkan data identitas WNA yang berada di Indonesia.
"Kami selalu kerja sama karena tak bisa lagi bekerja sendiri. Imigrasi jadi garda terdepan pemeriksaan di gerbang untuk periksa WNI yg mau ke luar negeri ataupun kedatangan WNA ke Indonesia. Namun data intelijen itu kami harus saling sharing satu sama lain," kata Ronny.