Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS - Seorang pelaku pengeboman Selasa (22/03/2016) di Brussels, Belgia diduga juga terlibat dalam serangan teror di Paris November lalu.
Media setempat melaporan, hal itu diidentifikasi setelah otoritas Belgia berhasil mengenali pelaku bom bunuh diri di stasiun bawah tanah.
Di antara pelaku pengeboman di bandara diketahui sebagai kakak beradik Ibrahim dan Khalid El Bakraoui. Keduanya berwarga negara Belgia.
Media setempat juga mengutip penyelidik yang mengatakan pelaku pengemboman bandara lainnya telah diidentifikasi sebagai Najim Laachraoui yang juga berwarga negara Belgia.
Media tersebut melaporkan bahwa Laachraoui teridentifikasi pernah berkunjung ke Suriah dan kawasan perbatasan Hungaria dengan Salah Abdelslam, salah seorang pelaku serangan Paris, dua bulan sebelum kejadian.
Untuk diketahui, Abdelslam ditahan oleh polisi di Belgia pekan lalu.
Dilaporkan juga bahwa DNA Laachraoui ditemukan di bahan peledak yang digunakan di pengemboman Paris.
Selain itu para penyelidik menduga Laachraoui terlibat dalam pembuatan ledakan yang digunakan di serangan Paris maupun Brussel.
Serangan bom yang terjadi di Brussels, Belgia, pada Selasa (22/3/2016) telah diklaim oleh kelompok militan ISIS.
Menurut rilis media propagandanya ISIS, penyerangan dilakukan sejumlah militannya yang mengenakan rompi peledak dan membawa alat peledak.
“Militan ISIS melepaskan beberapa tembakan di Bandara Zaventem, sebelum lalu meledakkan diri menggunakan rompi peledak," demikian pernyataannya.
Dikutip Independent, metode yang sama juga dilakukan saat melakukan aksi serupa di stasiun kereta bawah tanah (metro) Maelbeek.