Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Para pelajar Indonesia dan warga Indonesia yang berada di Kumamoto kini banyak yang berada di luar rumah, merasa ketakutan, namun semua dalam keadaan selamat tak kurang apa pun.
"Rumah berantakan deh, pada jatuh segalanya," ujar Mega Suryanita yang dihubungi Tribunnews.com malam ini, Kamis (14/4/2016).
Padahal baru saja menurutnya, selesai bersih-bersih, "Baru saja bersih-bersih dan rapi-rapi eh gempa besar datang, komputer jatuh, isi lemari es keluar pada berantakan," ujarnya.
Gempa susulan pun masih berlangsung dan beberapa pelajar masih di luar rumah menunggu kabar dari pemda setempat.
"Saya dan keluarga masih di luar rumah mas, nunggu kabar dari pemda setempat, masih terasa gempa susulan, mungkin ada perintah evkuasai," papar pelajar Budi Nugroho juga kepada Tribunnews.com.
Saat ini banyak orang menurut Budi berkumpul di Kurokami Shogakku dekat kampus utara Universitas Kumamoto.
Warga Indonesia lainnya, "Alhamdullillah aman terekendali pak terima kasih banyak perhatiannya," ungkap Marlo Siswahyu salah seorang inisiator pembuat mesjid Kumamoto yang beristerikan orang Jepang.
Pada hakekatnya semua warga Indonesia di Kumamoto selamat tak kurang apa pun.
Hanya ketakutan mungkin menghantui mereka karena gempa yang besar berukuran 7 skala Richter, lebih besar daripada gempa Hanshin di Kobe tahun 1995.