News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dalam Waktu Dekat Sinagoge di Marseille jadi Masjid

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Sekitar 1.000-an warga Muslim Norwegia membentuk pagar betis mengelilingi sinagoge utama di ibu kota Oslo akhir pekan lalu. Lewat aksi ini warga Muslim Norwegia ingin menunjukkan bahwa umat Islam dan Yahudi di negeri itu tidak saling membenci.

TRIBUNNEWS.COM, MARSEILLE - Rumah ibadah umat Yahudi di kota Marseille, Perancis dalam waktu dekat akan diubah menjadi sebuah masjid.

Situasi ini, menggambarkan perubahan demografi masyarakat di kota yang terletak di wilayah selatan Perancis.

Tokoh Yahudi kota Marseille, Zvi Ammar mengatakan, sebuah organisasi kebudayaan Muslim, Al Badr, akan membeli sinagoge Or Thora, yang semakin jarang digunakan umat Yahudi setempat.

"Selama 20 tahun atau lebih, kami melihat pergeseran komunitas Yahudi ke lingkungan lain," ujar Ammar yang melihat penjualan sinagoge itu sebagai sebuah hal yang positif.

"Kita semua memiliki Tuhan yang sama, hal terpenting adalah hidup dalam keharmonisan," kata Ammar.

Ammar menjelaskan, sinagoge yang berada tak jauh dari stasiun kereta api utama Marseille dibangun warga Yahudi yang datang dari Aljazair usai negara itu meraih kemerdekaan dari Perancis pada 1962.

Setelah itu, jumlah warga Yahudi melonjak dan jumlah sinagoge meningkat hampir dua kali lipat menjadi 58 buah dari hanya 32 selama tiga dekade.

Dari sekitar 2 juta penduduk Marseille, sebanyak 70.000 orang adalah pemeluk Yahudi.

Sehingga kota pelabuhan ini menjadi kota dengan jumlah warga Yahudi terbesar di Perancis dan Eropa.

Sementara itu, organisasi Al Badr sebenarnya sudah memiliki masjid tak jauh dari sinagoge itu.

Namun, masjid itu terlalu kecil untuk menampung jumlah umat Muslim.

Kini, umat Muslim Marseille sedang menanti pembangunan sebuah masjid raya, namun proyek yang dijanjikan pemerintah kota sejak 2001 itu menghadapi masalah pembiayaan dan ditentang oleh kelompok ekstrem sayap kanan.

Jika akhirnya masjid ini selesai dibangun dengan biaya 26 juta dolar AS, maka masjid itu akan menjadi yang terbesar di Perancis.

Awal pekan ini, wali kota Nice yang tak jauh dari Marseille, memberi lampu hijau untuk menuntut pemerintah Perancis ke ranah hukum.

Upaya ini adalah salah satu cara untuk menghalangi pembangunan masjid di kota itu yang didanai Arab Saudi.(Ervan Hardoko/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini