Netanyahu Murka, Boikot Koran Tertua di Israel Haaretz Gegara Kritik Agresi Gaza
PM Israel Benyamin Netanyahu menjatuhkan sanksi pada Haaretz , surat kabar tertua di Israel usai merilis liputan yang berisi kritikan perang di Gaza
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri (PM) Israel, Benyamin Netanyahu, menjatuhkan sanksi pada Haaretz, surat kabar tertua di Israel, setelah merilis liputan yang berisi kritikan perang di Gaza.
Dikutip dari Al Mayadeen, Haaretz secara aktif merilis berita kritis atas tindakan militer "Israel" di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Haaretz juga memberikan laporan investigasi terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat operasi militer meluas di Gaza dan di Lebanon.
Terbaru penerbit Haaretz, Amos Schocken, pada 27 Oktober lalu menyampaikan pidato dengan menyebut milisi Hamas sebagai "pejuang kemerdekaan".
Alasan tersebut yang membuat pemerintah Israel murka, hingga melayangkan sanksi dan kecaman kepada Haaretz .
Dalam pernyataannya, Menteri Komunikasi, Shlomo Karhi, mengatakan pihak pemerintah akan memerintahkan boikot kepada media Haaretz.
Tak hanya itu pemerintah Israel juga akan menyetop iklan pemerintah di Haaretz dan membatalkan semua langganan bagi pegawai negeri sipil (PNS) serta pegawai badan usaha milik negara (BUMN).
"Kita tidak boleh membiarkan kenyataan di mana penerbit surat kabar resmi di Israel menyerukan penerapan sanksi terhadap negara ini, mendukung musuh-musuh negara di tengah perang, serta tetap dibiayai oleh negara di saat badan-badan internasional merusak legitimasi Israel," ujar proposal yang diajukan Kar'i.
Merespons sanksi yang dilayangkan pemerintah Israel, Haaretz dengan lantang mengecam tindakan tersebut.
Mereka menyebut upaya Israel sebagai tindakan pembungkaman surat kabar yang kritis dan independen.
Israel Gerebek Kantor Associated Press
Sanksi seperti ini bukan kali pertama yang dilayangkan pemerintah Israel.
Pada Mei lalu, Otoritas Israel dilaporkan menggerebek kantor berita dan saluran televisi Associated Press yang berlokasi di kota Sderot, Israel Selatan.
Baca juga: Al Jazeera Bantah Tuduhan Israel yang Sebut 6 Jurnalisnya Anggota Hamas atau PIJ
Tak hanya melakukan penggerebekan, pihak Israel juga turut mencabut izin siar portal berita asal New York itu.
Adapun penggerebekan ini dilakukan Kementerian Komunikasi Israel lantaran Associated Press dituding sebagai media corong Hamas.