TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Kelompok militan ISIS mengklaim tiga serangan bom yang terjadi di Baghdad, Irak, yang menewaskan 77 orang itu.
Insiden tersebut terjadi pada Selasa (17/5/2016) dan di tiga lokasi berbeda di ibu kota Irak itu, yaitu Distrik Al Shaab, Sadr City, dan Al Rasheed.
Semua serangan yang dilakukan adalah serangan bom bunuh diri, yang selain memakan puluhan korban tewas juga mencederai sekitar 140 orang.
Masing-masing serangan dilakukan melalui metode yang berbeda, ada yang menggunakan sabuk peledak dan ada juga yang meledakkan sebuah mobil.
ISIS telah mengaku menjadi dalang serangan tersebut, yang terus berupaya menargetkan warga Syiah dan menguasai wilayah Irak.
"Memuncaknya serangan bom mematikan di penjuru Baghdad, yang kebanyakan dihuni warga Syiah, sangat meremehkan nyawa manusia," kata Deputi Direktur Amnesty International, James Lynch.
Banyaknya serangan di Baghdad juga membuat warga setempat marah besar terhadap pemerintah, yang dinilai gagal menjamin keamanan negara. (Al Jazeera/Reuters)