Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Ceramah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Taman Perdamaian Hiroshima selama 15 menit (17:45-18:00) menekankan bahwa semua manusia sebenarnya bisa memilih untuk perang atau tidak.
"Kita semua punya pilihan untuk perang atau tidak, tidak ada yang terikat oleh apa pun. Belajar dari Hiroshima dan Nagasaki, jangan sampai ruang gelap di saat itu terulang kembali di masa depan. Berikanlah proteksi kepada anak-anak kita dan kita bisa memilih untuk itu," kata Obama di hadapan para korban bom atom Hiroshima dan Nagasaki.
Obama pun juga menekankan kita semua bisa belajar dengan melihat realitas yang ada di Hiroshima.
"Telah lewat 71 tahun lalu tetapi kita masih bisa menemui para pelaku dan korban bom atom tersebut. Kita bisa belajar dari mereka agar jangan sampai terulang lagi penderitaan di masa lalu. Namun dalam beberapa tahun mendatang mungkin mereka semua sudah tak ada lagi," ujarnya.
Terhadap senjata nuklir Obama mengakui berjuang keras untuk menguranginya.
"Saat saya sebagai Presiden mungkin masih belum bisa. Namun saya percaya dan yakin suatu saat persenjataan nuklir akan berkurang terus menarus. Namun ingat pula, ancaman dunia bukan hanya persenjataan nuklir tetapi pistol dan kekerasan, teror masih terus berlangsung pula. Oleh karena itu yang paling penting sebenarnya hati dan jiwa serta pikiran kita untuk diubah menjadi yang baik agar semua yang jahat tidak terjadi."
Selain itu Obama pun menekankan agar kita semua ingat kepada keturunan kita kepada anak-anak kita agar mereka bisa hidup dengan lebih baik.
"Anak-anak sekarang berbahagialah bisa hidup dengan tenang dan damai dan ini semua pilihan kita untuk hidup damai. Jadi kita bisa memilih sebenarnya agar tidak lagi hidup dalam kegelapan. Mudah-mudahan perdamaian ini bisa terjaga selamanya," kata Obama.