Selasa lalu, Duterte pun mengumumkan hadiah sebesar 21.000 dollar AS atau kira-kira Rp 285 juta, bagi penegak hukum yang mampu membunuh gembong narkoba dalam skala nasional.
Jumlah lebih kecil ditawarkan untuk mereka yang membunuh penjahat pada "level' di bawahnya.
Tetapi, hadiah yang diberikan Osmena merupakan hadiah pertama yang terkonfirmasi telah dibayarkan, untuk sayembara pembunuhan tersangka pelaku kejahatan.
Kampanye penanganan masalah obat terlarang dan kriminalitas di Filipina tersebut telah menghipnotis warga Filipina yang berharap ada solusi cepat atas masalah tersebut.
Di sisi lain, pegiat hak asasi manusia dan sejumlah pihak lain pun mengeluarkan kritikan dan bahkan kecaman atas kebijakan Sang Presiden baru.
Mereka menyebut, apa yang dilakukan Duterte mengarah kepada tindakan ekstrayudisial dan menghancurkan tatanan hukum yang ada di negara itu.
Sementara itu, pihak kepolisan telah mengeluarkan konfirmasi bahwa setidaknya ada 15 pelaku kejahatan narkoba yang tewas terbunuh sejek 24 Mei lalu. Jumlah itu termasuk gembong Secretaria dan kelompoknya.
Sekalipun demikian, otoritas penegak hukum ini berkeras, tindakan penembakan tersebut dilakukan karena para tersangka melakukan perlawanan. Dengan demikian, tak ada tindakan yang melawan hukum yang dilakukan polisi.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .