TRIBUNNEWS.COM, LOUISVILLE - Sesuai jadwal, Salat Jenazah untuk jasad Muhammad Ali dilakukan pada Jumat (10/6/2016), di Freedom Hall, Kentucky, AS.
Freedom Hall secara khusus dipilih sebab lokasi itu merupakan tempat Ali terakhir bertarung sebagai petinju di Louisville pada 1961.
Ibadah berdurasi 30 menit itu dipimpin oleh seorang ustadz yang cukup populer di AS asal California, Imam Zaid Shakir.
Salat Jenazah itu dihadiri oleh muslim dari berbagai negara, tak terkecuali beberapa non-muslim yang ingin berpartisipasi di ibadah khusyuk itu.
Bagi Shakir, Ali merupakan sosok yang sangat signifikan bagi warga muslim.
Menurut pihak penyelenggara, Ali memang berpesan bahwa dirinya ingin dimakamkan secara Islam.
Namun, Ali juga ingin agar umat lintas agama diberi kesempatan yang sama untuk mengucapkan selamat jalan untuknya.
"Itu seperti menjadi karakter Ali, dalam kehidupan dan kematiannya. Ia berjuang untuk kesetaraan dan ia mengakhirinya dengan hal yang sama," jelas Kamran Quraisha.
Pada Sabtu (11/6/2016), jasad Muhammad Ali baru akan diarak di jalanan Louisville menggunakan mobil jenazah, sebelum dikebumikan di Pemakaman Cave Hill.
Akan hadir dan menyampaikan pesan dukanya di sana adalah Presiden Turki Recep Erdogan, Raja Yordania Abdullah II, dan mantan Presiden AS Bill Clinton.
Ali meninggal dunia pada 4 Juni pukul 9.10 di Arizona, AS, waktu setempat, dikelilingi oleh keluarganya.
Ia tutup usia setelah mengalami sepsis, atau peradangan di seluruh tubuh akibat infeksi dan dapat menyebabkan kematian. (WLKY News/Courier-Mail)