Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Omiya Bonsai Museum merupakan lokasi yang sangat bersejarah kelas dunia meskipun secara resmi museum ini baru didirikan tahun 2010.
Namun di dalamnya memiliki 100 karya bonsai top dunia, di mana 50 bonsai selalu bisa ditemukan dan 50 bonsai lain berputar, berganti-ganti.
Baru-baru ini Tribunnews.com berkunjung ke museum ini. Tenyata memang indah dan bisa belajar banyak mengenai bonsai yang ternyata memang tidak mudah mempelajari bonsai.
Bukan hanya memulai tanaman yang dikerdilkan, lalu potong sana potong sini, lekuk sana lekuk sini, tetapi ada semacam "jiwa" di dalamnya di mana manusia si pembuat bonsai harus bisa menyamakan dengan "jiwa" yang ada di pohon bonsai tersebut.
Sedikitnya ada 18 kategori bonsai utama yang sering muncul di berbagai lokasi dan event atau pameran. Misalnya kategori Sosaku, Musashigaoka, Fuji, Chiyonomatsu, Seiryu, Tsuyamahinoki, Karin, Higurashi, Kikyorai, Jyuun, Uzushio, Shiraitonotaki, Maiko, Chihiro dan sebagainya.
Kembali ke Museum Bonsai Omiya ini, dimulai dengan kumpulan para profesional bonsai yang membentuk Omiya Bonsai Village tahun 1925.
Kemudian Ritaro Shimizu (Seian) memberikan kontribusi besar terhadap pembentukan Omiya Bonsai Village. Pada bulan Maret 1935, relawan berkumpul untuk ulang tahun kesepuluh dan mendirikan monumen untuk memuji prestasinya.
Kemudian tahun 1970 di Jepang ada World Exposition (Expo) yang diselenggarakan di Osaka dan pemerintah Jepang menampilkan bonsai dan pameran terkait bonsai dan batu-batunya.
Sebagian besar bonsai dipamerkan berasal dari Omiya Bonsai Village.
Pada tahun 1989, World Bonsai Konvensi pertama diadakan di Omiya City Saitama.
Konvensi diadakan selama empat hari dan sekitar 1.200 pecinta bonsai dari 32 negara di dunia berpartisipasi dalam demonstrasi dan lokakarya, yang sukses besar.
Sejak saat itu para profesional bonsai Jepang melihat pentingnya membentuk Museum Bonsai di lokasi yang sama di Omiya, sehingga 2010 untuk umum dibuka Museum Bonsai Omiya dengan tiket masuk 300 yen per orang.
Di belakang museum ada toko bonsai pula, dijual bebas bagi siapa pun, mulai yang ribuan yen sampai kepada yang puluhan bahkan ratusan ribu yen.
Bonsai yang ada di museum ini pun banyak yang berusia puluhan hampir 100 tahun. Dengan harga bisa puluhan bahkan ratusan juta yen per bonsai.
Seni jiwa keindahan dan alamiah bonsai ini memang memberikan inspirasi sendiri dan ketenangan bagi yang melihat dan menikmatinya.
Sangat direkomendasikan untuk melihatnya apabila berkunjung ke Tokyo. Hanya 5 menit jalan kaki dari pintu ke luar Timur Stasiun Toro (JR Utsunomiya Line) atau 10 menit jalan kaki dari Omiya Kouen (Tobu Noda Line).