News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Kapal China Memasuki Perairan Senkaku Okinawa Jepang

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal penjaga pantai China memasuki perairan Jepang dekat kepulauan Senkaku Okinawa.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tiga kapal China terdiri dari dua kapal penjaga pantai dan satu kapal biasa memasuki perairan Senkaku Perfektur Okinawa Jepang, Kamis (23/6/2016).

Ketiga kapal ini dikawal kapal penjaga pantai Jepang setelah ke luar dari perairan Jepang.

"Benar-benar tidak bisa dimengerti sering kali kapal China memasuki perairan Jepang akhir-akhir ini," kata sumber Tribunnews.com, Kamis (23/6/2016).

Ketiga kapal tersebut akhirnya ke luar dari perairan Kepulauan Senkaku sekitar pukul 08.30 pagi waktu Jepang dari sekitar barat laut Kepulauan Senkaku.

Setelah ke luar perairan Jepang, memasuki perairan internasional, kapal penjaga pantai Jepang masih terus mengawasi mereka agar tidak masuk lagi.

Tidak ada pertikaian apa pun dalam kasus pagi ini. Meskipun demikian tidak jelas apa maksud China dengan berulang kali memasuki perairan Jepang tersebut tanpa izin.

Jepang memiliki bukti-bukti kuat kepemilikan Kepulauan Senkaku.

Setelah kasus tenggelamnya sebuah kapal milik China tahun 1920, sebuah surat resmi tertanggal 20 Mei 1921, dikirimkan oleh Konsul Cina di Nagasaki, Feng Mien, kepada pemerintah Jepang bahwa atas nama Pemerintah China, dia mengakui Kepulauan Senkaku sebagai bagian dari Jepang dengan merujuk penulisan kata-kata “Senkaku Islands, Yaeyama District, Okinawa Prefecture, the Empire of Japan".

Surat resmi itu bisa dilihat di Museum Yaeyama, di Okinawa, Jepang.

Bukti kedua, koran harian China, The People's Daily, yang jelas merupakan organ Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), pada tahun 1953, beberapa kali pernah menuliskan bahwa Kepulauan Senkaku merupakan bagian dari kekuasaan Jepang.

Bukti ketiga, sejak tahun 1895 hingga tahun 1940, sudah ada pabrik Katsuobushi (pengelupasan/penyerutan ikan) milik orang Jepang.

Tahun 1978 kelompok nasional Jepang, Nihonseinensha membangun Mercusuar di Pulau Uotsuri Jima. Kemudian Japan Coast Guard (Pasukan Perairan Jepang) mulai mengambil alih penjagaan atas pulau tersebut.

Bukti lain, sebuah buku geografi yang diterbitkan pemerintah Taiwan tahun 1970 dengan sangat jelas memperlihatkan bahwa Kepulauan Senkaku adalah milik kekuasaan Jepang.

Mantan Presiden Republic of China, Lee Teng-hui, seperti dikutip koran Taipei Times tanggal 6 September 2009, mengatakan bahwa Kepulauan Senkaku dianggap sebagai bagian dari Okinawa.

Informasi kepemilikan Kepulauan Senkaku itulah yang sangat kurang dipublikasikan Jepang ke berbagai negara, sehingga banyak negara tidak tahu permasalahan utamanya.

Kelemahan diplomatik Jepang, khususnya mengenai informasi Kepulauan Senkaku kepada masyarakat internasional, dimanfaatkan pemerintah China dengan baik dan sangat meyakinkan terutama kepada masyarakatnya bahwa kepulauan itu milik China.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini