Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepolisian perfektur Fukuoka, Pusat Penghapusan Organisasi Kriminal tanggal 22 Juni lalu mengunduh film anime 40 detik berjudul Breakaway ke YouTube (https://www.youtube.com/watch?v=SRBE5EQLx14).
"Pada intinya untuk menghimbau semua anggota yakuza agar sadar dan kembali ke masyarakat," ujar sumber Tribunnews.com Kamis ini (30/6/2016).
Film dimulai dengan bergabung seseorang ke dalam geng mafia Jepang (yakuza) dan menemukan dirinya tanpa kebebasan dan bahkan tanpa uang.
Setelah melayani dirinya sebagai penembak dalam pembunuhan, akhirnya dirinya meringkuk di balik jeruji besi.
Film ini mirip dalam tema untuk manga (komik) yang diterbitkan oleh polisi Fukuoka dua tahun lalu.
Dalam komik itu, anggota geng merasa down (kecewa) dan angkat tangan menghadapi publik yang semakin beralih melawan dia. Demikian pula disingkirkan dari keluarganya.
Akhirnya hanya bekerja menunggu di rumah sambil minum di klub-klub wanita dan memainkan pachinko. Kehidupan membosankan.
Prefektur Fukuoka tampaknya telah sukses akhir-akhir ini dalam mendorong gangster untuk pensiun, kembali ke masyarakat umum.
Setidaknya 120 anggota yakuza telah keluar dari kelompok yakuza tahun lalu.
Angka ini berarti sekitar dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
Jumlah tersebut, 120 orang, 46 orang berasal dari Kudo-kai, geng terbesar di Kitakyushu dan Kyushu.
Tapi kemudian ada soal asimilasi ke masyarakat.
Pemda dan polisi Fukuoka membantu dalam kapasitas ini dengan menghimbau perusahaan untuk mempekerjakan mantan yakuza melalui pembayaran subsidi tujuh juta yen per tahun.
Untuk tahun ini hingga April, dari 48 mantan gangster yang telah pensiun dari yakuza, melalui dukungan pemerintah, hasilnya empat orang telah memasuki angkatan kerja melalui program tersebut.
Pada penutupan "Breakaway," pria di penjara terlihat murung memegang foto dirinya bersama keluarganya.
"Setelah saya keluar, saya akan berusaha untuk menjadi orang yang baik, tidak berafiliasi lagi ke yakuza. Kamu juga melakukan yang sama ya," katanya kepada seseorang di film tersebut.
Kamera kemudian berubah menjadi laki-laki lain, "Ini mungkin tidak selalu mudah untuk bekerja dan berpeluh. Tetapi ada kebebasan nyata," kata narator dan kamera menunjukkan orang tersenyum di situs konstruksi.