Hal-Hal Seputar Tersangka Penyerangan Pasar Natal di Jerman: Kerap Bikin Unggahan Anti-Islam
TRIBUNNEWS.COM - Pria yang dituduh membunuh lima orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya dengan menabrakkan mobil ke pasar Natal Jerman yang ramai, memiliki sejarah membuat pernyataan anti-Islam, CNN melaporkan Minggu (22/12/2024).
Pernyataan-pernyataan itu semakin 'gelap' dan tersangka bahkan mengancam Jerman dalam beberapa bulan terakhir.
Tersangka, Taleb Al Abdulmohsen, ditangkap di lokasi serangan mematikan di Magdenburg pada hari Jumat.
Pihak berwenang Jerman mengatakan mereka yakin ia bertindak sendirian.
Datang ke Jerman Pada 2006
Warga negara Arab Saudi, psikiater, berusia 50 tahun ini datang ke Jerman pada tahun 2006.
Setelah menetap di negara tersebut, ia mulai berbagi saran secara daring dengan orang lain tentang cara melarikan diri dari rezim represif di Arab Saudi dan negara-negara Teluk lainnya, dengan mendirikan platform wearesaudis.net.
Meskipun awalnya menghargai Jerman, dalam beberapa tahun terakhir ia tampak semakin tidak puas terhadap negara itu dan kebijakan imigrasinya.
Sebagai informasi, pada tahun 2015, Jerman menerima lebih dari satu juta pengungsi dari Timur Tengah tetapi sejak itu telah memperketat kontrol perbatasan.
Pernyataan Anti-Islam
Pihak berwenang Jerman mengatakan pada Sabtu kalau mereka sedang menyelidiki "ketidakpuasan" Al Abdulmohsen atas perlakuan Jerman terhadap pengungsi, meskipun mereka mengatakan masih diperlukan waktu lebih lanjut untuk menentukan motifnya.
"Di media sosial, Al Abdulmohsen secara terbuka mengunggah pernyataan tentang penolakannya terhadap Islam, menyatakan simpati terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD), dan menuduh Jerman mempromosikan Islamisasi negara tersebut," tulis laporan CNN, dikutip Senin (23/12/2024).
Awal tahun ini, ia melontarkan ancaman-ancaman gelap terhadap Jerman dan rakyat Jerman secara daring – sesuatu yang tampaknya telah diketahui oleh otoritas Jerman.
Di akunnya di X, yang sebelumnya bernama Twitter, ia menulis pada bulan Mei kepada hampir 50.000 pengikutnya: “Terorisme Jerman akan diadili. Sangat mungkin saya akan mati tahun ini untuk menegakkan keadilan.”
Ia membuat pernyataan serupa pada bulan Agustus, saat ia mengunggah: “Saya jamin bahwa jika Jerman menginginkan perang, kami akan melawannya. Jika Jerman ingin membunuh kami, kami akan membantai mereka, mati, atau masuk penjara dengan bangga.”