TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Turki menetapkan hari berkabung usai korban tewas insiden bom Turki bertambah menjadi 42 orang.
PM Turki Binali Yildirim mengumumkan hari berkabung jatuh pada Rabu (29/6/2016).
Pada hari itu, bendera Turki di penjuru negara itu dan di kedutaan besar Turki di penjuru dunia dikibarkan setengah tiang.
Sedangkan, jumlah korban dari insiden yang terjadi di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, itu bertambah setelah ada korban cedera yang tewas.
Menurut pernyataan dari kantor Gubernur Istanbul, dari 42 orang korban tewas, 10 orang di antaranya adalah warga negara asing.
Korban cedera juga dinyatakan telah mencapai 239 orang, di mana 109 orang di antaranya sudah diizinkan keluar dari rumah sakit.
Turki terus meyakini bahwa kelompok ISIS adalah dalang di balik insiden yang terjadi pada 22 Juni itu.
"Menurut kami, yang bertanggungjawab atas kejadian ini adalah ISIS," kata Yildrim dalam sebuah konferensi pers di Ankara, Turki.
Ia menambahkan investigasi semestinya akan diselesaikan dalam beberapa hari ke depan, yang akan menunjukkan identitas pelaku bom.
Tiga orang pria berpakaian serba hitam dan bersenjata api diketahui menjadi pelaku pemboman di bandara tersibuk di Turki itu.
Mengenakan rompi peledak, ketiga orang itu meledakkan dirinya di gedung terminal penerbangan internasional, usai melakukan aksi penembakan. (Anadolu Agency/Reuters)