Baca tanpa iklan
Tribunnews/Ruth Vania
TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Serangan bom di Baghdad menewaskan setidaknya 83 orang dan mencederai 176 orang pada Minggu (3/7/2016).
Insiden tersebut terbagi dalam dua serangan, yang terjadi pada Minggu dini hari waktu setempat di ibu kota Irak itu.
Ledakan pertama dipicu sebuah bom yang dipasang pada sebuah mobil, yang diledakkan di Karada, sebuah kawasan perbelanjaan yang ramai pengunjung.
Saat itu, kawasan tersebut tengah dipadati oleh para pengunjung yang masih berburu hidangan berbuka pada tengah malam hingga dini hari.
Akibatnya, sebanyak 78 orang tewas dan 160 orang cedera.
Polisi mengatakan jumlah korban tewas dapat terus bertambah, sebab diperkirakan masih ada jenazah yang terkubur di balik puing-puing bangunan.
Ledakan kedua terjadi beberapa jam setelah itu, di sebelah timur Baghdad, yang dipicu oleh sebuah alat peledak yang diimprovisasi.
Insiden itu menewaskan lima orang dan mencederai 16 orang.
Serangan-serangan tersebut menjadi insiden paling mematikan yang pernah terjadi di negara itu sejak pasukan Irak membasmi militan ISIS dari Falluja.
Pada Juni, Falluja direbut kembali oleh pasukan Irak, setelah selama ini menjadi sarang serangan dan kekuasaan ISIS.
Meski beberapa daerah yang pernah diklaim kekuasaannya oleh ISIS telah direbut kembali, kelompok militan itu terus gencar melakukan serangan. NBC News/Reuters