TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Bencana banjir di Tiongkok dikabarkan telah menelan nyawa lebih dari 200 orang dalam pekan ini.
Banjir bandang yang disebabkan oleh musim hujan yang berlangsung sejak Juni lalu itu telah menenggelamkan 11 provinsi di Tiongkok sejauh ini.
Beberapa provinsi yang terdampak parah di antaranya adalah Provinsi Hubei dan Anhui, di mana sekitar 17 juta jiwa telah dievakuasi.
Selain itu, nyaris sekitar sembilan ribu rumah hancur dan rusak gara-gara banjir dan longsor di negara itu.
Dari 200 lebih orang yang meninggal dunia akibat banjir Tiongkok, di antaranya banyak yang hilang terbawa arus banjir bandang.
Banjir bandang disebabkan oleh dua sungai Tiongkok yang meluap akibat hujan, yaitu Sungai Yangtze dan Sungai Huai.
Tak hanya menelan nyawa, banjir juga menimbulkan kerugian di aspek perekonomian, karena banyak lahan pertanian yang terendam banjir.
Selain di Tiongkok, Pakistan juga mengalami bencana yang sama, di mana setidaknya 30 orang telah tewas akibat banjir bandang.
Sebelumnya, diberitakan banjir bandang juga sempat menghantam sebuah masjid dan menyeret sejumlah jemaah yang sedang melakukan salat di sana.
Otoritas setempat menyatakan masih ada jemaah yang dinyatakan hilang lantaran terbawa arus banjir. (Weather Channel/Xinhua)