TRIBUNNEWS.COM, SELANGOR - Kepolisian Malaysia menyebut bahwa pelaku ledakan granat di sebuah klub malam di Malaysia adalah simpatisan ISIS.
Menurut Inspektur Jenderal Polisi Diraja Malaysia Khalid Abu Bakar, anggota ISIS terlibat dalam ledakan di klub malam Movida pada 28 Juni lalu.
Simpatisan ISIS di negara itu dikatakan mendapat arahan dari seorang anggota kelompok militan tersebut yang bernama Muhamad Wanndy Mohamad Jedi.
Jedi diketahui berada di Suriah dan sempat memberikan arahan pada seorang warga lokal untuk menyerang klub yang berlokasi di Selangor itu.
"Kami menemukan dua instruksi yang diterima berasal dari seorang warga Malaysia di Suriah, Muhamad Wanndy Mohamad Jedi," jelas Bakar.
"Jedi mengarahkan mereka untuk melakukan serangan di Malaysia melawan pemimpin senior di pemerintahan dan kepolisian Malaysia," sambungnya.
Elemen-elemen itu menjadi target lantaran mereka merupakan pihak-pihak yang kerap kali mencoba untuk membekukan aktivitas militan di negara itu.
Polisi telah menangkap 15 orang sebagai bagian dari operasi anti-teror terkait serangan tersebut, termasuk dua orang pria yang jadi pelaku serangan.
Penangkapan dilakukan di Kedah, Selangor, Kuala Lumpur, Malaka, dan Penang.
Semua yang ditahan diketahui adalah warga Malaysia, yang dua di antaranya merupakan anggota kepolisian.
Insiden ledakan terjadi saat kegiatan nonton bareng (nobar) Euro 2016, pertandingan antara Spanyol dan Italia, tengah digelar dan mencederai delapan orang. (CNA/Straits Times).